Kaki Bengkak Saat Hamil, Penyebab dan Tips Mengatasi - Globumil

Globumil || 2025-06-20

Kaki Bengkak Selama Kehamilan? Ini Penyebab dan Tips Mengurangi Rasa Tidak Nyaman

Kaki bengkak, atau edema jadi salah sayu keluhan umum yang dialami banyak ibu hamil, terutama pada trimester ketiga. Meskipun seringkali tidak berbahaya, kondisi ini bisa terasa sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Memahami penyebab di baliknya dan cara mengatasinya dapat membantu ibu hamil merasa lebih nyaman selama masa kehamilan.

Mengapa Kaki Bisa Bengkak Saat Hamil?

Pembengkakan pada kaki saat hamil utamanya disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan dengan perubahan fisiologis dalam tubuh ibu:

  1. Peningkatan Volume Darah dan Cairan Tubuh

Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh ibu meningkat hingga 50% untuk mendukung pertumbuhan janin. Selain itu, tubuh juga memproduksi lebih banyak cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) untuk mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Peningkatan volume cairan ini dapat menumpuk di jaringan, terutama di bagian tubuh yang paling bergantung pada gravitasi, yaitu kaki dan pergelangan kaki.

  1. Tekanan Rahim yang Membesar pada Pembuluh Darah

Seiring bertambahnya usia kehamilan, ukuran rahim terus membesar. Rahim yang membesar ini kemudian menekan pembuluh darah besar di panggul, seperti vena kava inferior, yang bertugas membawa darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung. Tekanan ini memperlambat aliran balik darah, menyebabkan darah menumpuk di pembuluh darah kaki, dan memaksa cairan merembes keluar ke jaringan sekitarnya, sehingga menyebabkan pembengkakan.

  1. Perubahan Hormonal

Hormon kehamilan, terutama progesteron, berperan dalam mengendurkan dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih rileks ini bisa menjadi kurang efisien dalam mengembalikan darah ke jantung, yang berkontribusi pada penumpukan cairan di ekstremitas bawah. Progesteron juga dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang dapat memicu retensi cairan.

  1. Gaya Gravitasi

Hukum gravitasi tak terelakkan. Berdiri atau duduk dalam waktu lama membuat cairan lebih mudah tertarik ke bawah dan menumpuk di kaki dan pergelangan kaki. Ini sebabnya pembengkakan cenderung memburuk di penghujung hari atau setelah periode aktivitas yang panjang.

  1. Cuaca Panas

Suhu udara yang panas dapat memperparah pembengkakan. Panas menyebabkan pembuluh darah melebar, yang membuat cairan lebih mudah bocor keluar ke jaringan.

Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil

Meskipun pembengkakan adalah hal yang lumrah, ada beberapa cara efektif untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegahnya menjadi lebih parah:

  1. Istirahatkan Kaki dengan Mengangkatnya

Ini adalah salah satu cara paling efektif. Saat beristirahat atau duduk, angkat kaki Anda lebih tinggi dari jantung. Anda bisa menggunakan bantal untuk menopang kaki saat berbaring atau meletakkan kaki di bangku saat duduk. Lakukan ini sesering mungkin, terutama setelah berdiri lama.

  1. Hindari Berdiri atau Duduk Terlalu Lama

Cobalah untuk tidak berdiri atau duduk dalam posisi yang sama terlalu lama. Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda berdiri, cobalah untuk berjalan-jalan singkat setiap 30 menit sekali. Jika Anda harus duduk lama, sesekali gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari kaki Anda untuk membantu sirkulasi.

  1. Gunakan Pakaian dan Alas Kaki yang Nyaman

Kenakan pakaian longgar yang tidak menekan pergelangan kaki atau paha Anda. Pilihlah sepatu yang nyaman dan mendukung, sebaiknya dengan hak rendah atau datar, dan yang tidak terlalu ketat di kaki yang membengkak. Hindari sepatu berhak tinggi dan stoking atau kaus kaki yang ketat di bagian pergelangan kaki.

  1. Tidur Miring ke Kiri

Saat tidur, tidur miring ke sisi kiri. Posisi ini membantu meringankan tekanan rahim pada vena kava inferior, sehingga aliran darah kembali ke jantung menjadi lebih lancar dan mengurangi pembengkakan. Anda bisa menempatkan bantal di antara lutut untuk kenyamanan tambahan.

  1. Minum Air yang Cukup

Meskipun terdengar kontradiktif, minum banyak air putih (setidaknya 8-10 gelas sehari) sebenarnya membantu tubuh mengeluarkan kelebihan natrium dan cairan. Dehidrasi justru bisa membuat tubuh menahan lebih banyak air.

  1. Batasi Asupan Natrium (Garam): Kurangi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan yang tinggi garam. Baca label nutrisi dengan cermat. Mengurangi asupan garam dapat membantu tubuh mengurangi retensi cairan.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun pembengkakan ringan adalah normal, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pembengkakan mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera:

  • Pembengkakan tiba-tiba dan parah pada wajah, tangan, atau sekitar mata.
  • Pembengkakan yang tiba-tiba dan parah pada salah satu kaki saja, terutama jika disertai nyeri, kemerahan, atau rasa hangat di area tersebut (bisa menjadi tanda pembekuan darah/DVT).
  • Pembengkakan yang disertai dengan sakit kepala hebat, penglihatan kabur, mual, atau nyeri di perut bagian atas. Ini bisa menjadi tanda preeklampsia, suatu kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.